Polisi RW Polsek Cangkuang Ajak Orang Tua Awasi Anak-anaknya Agar Tidak Jadi Korban Perang Sarung

    Polisi RW Polsek Cangkuang Ajak Orang Tua Awasi Anak-anaknya Agar Tidak Jadi Korban Perang Sarung
    Dok. Giat Polisi RW Polsek Cangkuang (15/3/24)

    CANGKUANG - Polsek Cangkuang Polresta Bandung kembali memberdayakan Peran Polisi RW dalam pemeliharaan kamtibmas di Bulam Suci Ramadhan ini.

    Kapolsek Cangkuang Iptu H. Yusup Juhara, S.H., mengatakan bahwa, selama Bulan Suci Ramadhan ini, Polisi Rw dituntut untuk melakukan mapping potensi konflik.

    "Terkait penomena perang sarung selepas Tarawih serta balapan liar setelah Sahur dan menjelang buka puasa, terus kami antisipasi melalui Polisi RW, " ujar Yusup.

    Polisi Rw 08 Desa Pananjung Aiptu Sugeng TH., yang turun ke wilayah RW nya, mengajak kerjasama para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya jangan sampai karena ikut-ikutan, akhirnya menjadi korban dari perang sarung.

    "Kami hadir mengunjungi tokoh masyarakat di Komplek Parken Blok G Rw 08 Desa Pananjung, untuk mengajak kerjasama dalam mengawasi anak-anak dibawah umur, " ucap Sugeng, Jum'at (15/3/2024).

    Sementara Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, megaskan bahwa rasa ingin tahu dan penasaran anak-anak dibawah umur terkait penomena yang terjadi saat ini, itu sangat tinggi.

    "Untuk itu jangan bosan kita ingatkan para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya, tutup Kusworo.

    polisi polsek cangkuang polisi rw desa pananjung kecamatan cangkuang
    DFR Cangkuang

    DFR Cangkuang

    Artikel Sebelumnya

    Antisipasi Perang Sarung, Polsek Cangkuang...

    Artikel Berikutnya

    Antisipasi Balapan Liar, Bhabin Polsek Cangkuang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Film Pendek dan Animasi Karya Siswa SMK Budi Luhur Siap Menghiasi Layar Bioskop dalam Rilis Perdana!
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional

    Ikuti Kami